Sabtu, 30 April 2011

RAHSIA HUJAN ALLAH



 RAHSIA HUJAN
 Hujan yang turun bagaikan mutiara melimpah ke alam maya ini. BEtapa nikmat dan rahmat Allah ini tidak dpat disangkal-sangkal lagi. Allah jualah yang Maha Mengetahui dan Maha Pemurah.

Tetapi kita....
Bila langit mula mendung, kekadang terdengar
bebelan orang-orang di sekeliling kita "Cuaca
buruk je akhir-akhir ni ye.." Soalnya, kenapa
hujan dikatakan cuaca buruk?

Berapa ramai di kalangan kita yang mengeluh bila hari hujan?

- Iskk, tak kering la baju kalau asyik hujan je..
- Alahai, hujan laaagiiii
- Tiap-tiap hari hujan...susah la mcm ni
- Payah nak buat apa2 kalau hujan
- Tak boleh balik lagi, hujan!
- Habislah banjir kilat lepas ni!!!


Bukankah bebelan-bebelan itu lebih baik digantikan
dengan doa :

"Allahumma syaiyiban nafi'a" (Ya Allah, Ya Tuhan kami!
Jadikan hujan ini bermanfaat buat kami).


Hakikatnya, hujan itu rahmat.

"Dan Dia lah (Allah) yang menghantarkan angin sebagai
pembawa berita yang mengembirakan sebelum kedatangan
rahmatnya iaitu hujan), hingga apabila angin itu membawa
awan mendung, Kami halakan dia ke negeri yang mati (ke
daerah yang kering kontang), lalu Kami turunkan hujan
dengan awan itu, kemudian Kami keluarkan dengan air hujan
itu berbagai-bagai jenis buah-buahan. Demikianlah pula Kami
mengeluarkan (menghidupkan semula) orang-orang yang
telah mati, supaya kamu beringat (mengambil pelajaran
daripadanya)." (Al-A'raf : 57)


Sebenarnya hujan terlalu banyak manfaatnya.
1. Membersihkan udara
2. Menyubur tanaman
3. Membekal air ke empangan

Ini sikit sahaja senarai kebaikannya. Ada banyak lagi.

Kenapa orang selalu "bad mood" bila hujan?

"Hujan tidak, mendung pun tidak, tiba-tiba je bermuram
ni..?" Macam biasa dengar ayat tu kan? Seolah-olah
sinonim sungguh hujan dengan suasana muram/tak best.
Kesian hujan.

Sedarkah kita? Bila hujan turun, rahmat dilimpahkan buat
manusia. Sebab itu, Nabi pun pernah pesan, bila hujan
turun, doa mustajab.

Sekarang ini, di tempat kita hampir tiap-tiap hari hujan.
Tiap-tiap hari ada masa untuk doa menjadi mustajab.
Kenapa lepaskan peluang dengan keluhan sia-sia di saat
pintu-pintu langit sedang terbuka?

"Maka Kami bukakan pintu-pintu langit, dengan menurunkan
hujan yang mencurah-curah" (al-Qamar : 11)


Maka, BERDOALAH. Semoga hari ini lebih baik dari semalam.
Dan semoga, hari esok akan lebih baik.. Dalam ilmu tasawwuf
dan ilmu-ilmu fardhu Ain lain pun ada juga mengingatkan kita
tentang kebijaksanaan Allah.

Lihatlah firman Allah yg bermaksud :

"Dan Kami turunkan hujan dari langit dengan sukatan yang
tertentu, serta Kami tempatkan dia tersimpan di bumi; dan
sesungguhnya Kami sudah tentu berkuasa melenyapkannya."
(Al-Mukminun : 1)


Rupa-rupanya Allah turunkan hujan ADA SUKATAN. Baru
hari ini kita tahu, bahawa Allah turunkan hujan lebat kepada
kita sekarang ini ada sebabnya, ada sukatannya. Kemudian,
air itu akan disimpan di bumi. Selama mana? Itu semua
rahsia Allah

"Dan Kami hantarkan angin sebagai pembawa air dan
pemindah benih; maka dengan itu Kami menurunkan air
(hujan) dari langit, kemudian kami berikan kamu meminumnya;
dan bukanlah kamu yang (berkuasa menurunkannya atau)
menyimpannya." (al-Hijr : 22)


Semoga ada iktibar untuk peringatan kita.

"Dan Allah jualah yang mengetahui rahsia langit dan bumi
dan kepadaNyalah dikembalikan segala urusan. Oleh itu,
sembahlah akan Dia serta berserahlah kepadaNya. Dan
(ingatlah), Tuhanmu tidak sekali-kali lalai akan apa yang
kamu lakukan." (Surah Hud : 123)

Sesungguhnya, Allah memastikan hujan itu tidak keluar dari bumi. Sesungguhnya, Dia yang Maha Mengetahui Lagi Maha Bijaksana.

Jumaat, 29 April 2011

Musnahnya Kerajaan Sodom (Nabi Luth)

MUSNAHNYA KAUM LUTH BERSAMA TAMADUNNYA 
(KOTA SODOM)

Kaum Luth-pun telah mendustakan ancaman-ancaman (nabinya) Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur,Dan sesungguhnya dia (Luth) telah memperingatkan mereka akan azab-azab Kami, maka mereka mendustakan ancaman-ancaman itu.
(QS Al Qamar 33-36 )

Nabi Luth hidup satu masa dengan Ibrahim. Luth diutus sebagai seorang pembawa risalah kepada salah satu kelompok masyarakat yang hidup berdekatan dengan kaum Nabi Ibrahim. Kaum ini, sebagaimana diriwayatkan dalam Al Qur’an mengerjakan perbuatan yang menyimpang yang kemudian dikenal luas sebagai perilaku sodomi. Dikala Luth menyerukan kepada mereka untuk menghentikan penyimpangan tersebut diserukan kepada mereka peringatan dari Allah, maka mereka mengingkarinya, menolak kenabian Lut dan meneruskan penyimpangan perilaku mereka. Pada akhirnya kaum ini dihancurkan/dilulhlantakkan dengan bencana yang mengerikan. 
 

Kota dimana dahulu Nabi Luth berdiam, dalam Perjanjian Lama dihubungkan dengan kota Sodom, Berada disebelah Utara laut Merah, masyarakat ini diketahui telah dihancurkan sebagaimana termaktub dalam Al Qur’an. Penelitian arkeologis mengungkapkan bahwa kota tersebut berada diwilayah Laut Mati yang terbentang memanjang diantara perbatasan Israel- Jordania.
 

Sebelum mencermati sisa-sisa dari bencana ini, marilah kita lihat mengapa kaum Luth dihukum dengan cara seperti ini. Al Qur’an menceritakan bagaimana Luth memperingatkan kaumnya dan apa jawab mereka :
 

” Kaum Luth telah mendustakan rasul-nya, ketika saudara mereka Luth, berkata kepada mereka ” Mengapa kamu tiidak bertaqwa?”. Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan ( yang diutus ) kepadamu, maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki diantara manusia, dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas. Mereka menjawab ” Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang yang diusir”. Luth berkata ” Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu “. ( QS Asy-Syu”ara” 160-168 ).
 

Kaum Nabi Lut justeru mengancamnya sebagai jawaban atas ajakannya ke jalan yang benar. Kaumnya membenci Luth karena menunjukkan mereka ke jalan yang benar, dan membuang/menyingkirkkannya dan orang-orang yang beriman kepadanya. Dalam ayat lain, kejadian ini dikisahkan sebagai berikut :
 

” Dan ( Kami juga telah mengutus ) Luth ( kepada kaumnya ). (Ingatlah ) tatkala dia berkata kepada mereka :” Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (didunia ini) sebelummu?”. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melampiaskan nafsumu ( kepada mereka), bukanka kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan :” Usirlah merkea ( Lut dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri .”(QS Al A’raaf 80-82).
 

Luth menyeru kaumnya kepada sebuah kebenaran yang begitu nyara dan memperingatkan mereka dengan tegas, namun kaumnya sama sekali tidak mengindahkan berbagai peringatan dan bahkan meneruskan penolakannya terhadap Luth dan mengingkari azab yang telah dikatakan kepada mereka :
 

” Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya :”Sesungguhnnyya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang sebelumnya belum pernah dikerjaka oleh seorangpun dari umat-umat seblum kamu”. Apakah sesungguhnya kamu mendatangi laki-laki,menyamun dan mengerjakan kemungkaran ditempat-tempat pertemuannmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan : ” Datangkanlah kepada kami azab Allh, jika kamu termasuk orang-oranng yang benar”.( QS Al Ankabut 28-29).
 

Menerima jawaban seperti tersebut diatas dari kaumnya Luth meminta pertolongan kepada Allah : ” Ia berkata : Ya Tuhanku, tolonglah aku ( dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu ” (QS Al-Ankabut 30)”.
 

” Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari ( akibat) perbuatan yang mereka kerjakan” ( QS Asy Syu’ara’169).
 

Atas doa Luth tersebut, Allah mengrimkan dua malaikat yang menjelma dalam wujud manusia. Para malaikat ini mengunjungi Ibrahim sebelum mendatangi Luth, membawa kabar gembira kepada Ibrahim bahwa isterinya akan melahirkan seorang jabang bayi, malaikat pembawa pesan menerangkan alasan pengiriman mereka; bahwa kaum Luth yang angkara akan dihancurkan :
 

“Ibrahim bertanya; ‘Apakah urusanmu hai para utusan?’. Mereka menjawab;”Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Luth), agar kami timpakan kepada mereja batu-batu dari tanah yang (batu belerang), yang ditandai di sisi Tuhanmu untuk ( membinasakan ) orang-orang yang melampaui batas. ( QS Adz -Dzaariyaat: 31-34).
 

“Kecuali Lut beserta pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan mereka semuanyua, kecuali istrinya, Kami telah telah menentukan bahwa sesungguhnya ia itu termasuk orang-orang yang tertinggal (bersama-sama dengan orang kafir lainnya )”. ( QS Al Hijr 59-60).
 



 Setelah meningalkan Ibrahim, para malaikat yang dikirim sebagai utusan pembawa pesan, kemudian mendatangi Luth. Adapun Luth yang belum pernah ditemui sang pembawa pesan, pada waktu pertama kalinya merasa khawatir namun selanjutnya merasa tenang setelah berbicara dengan mereka ;
 

Ia berkata:” Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal”. Para utusan menjawab :” Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan “. Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang yang benar. Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutilah mereka dari belakang dan janganlah seorangpun di antara kamu menoleh kebelakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepadamu”. Dan Kami telah wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis diwaktu subuh. ( QS Al Hijr 62-66).
 

Sementara itu, kaum Lut telah mengetahui bahwa Luth kedatangnan tamu. Mereka tidak ragu-ragu untuk menadatangi tamu-tamu tersebut secara menentang sebagaimana mereka sebelumnya telah mendatangi tamu yang lain. Mereka mengepung rumah Luth. Merasa khawatir atas keselamatan tamunya, Luth berbicara kepada kaumnya :
 

” Luth berkata : ” Sesungguhnyua mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu ( kepadaku ), dan bertaqwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina”. ( QS Al Hijr 68-69)
 

Kaum Lut menjawab dengan pedas ;
 

Mereka berkata :” Dan bukankah kami telah melarangmu dari ( melindungi) manusia”. Merasa bahwa Ia dan tamunya akan mendapatkan perlakuan yang keji, Lut berkata : ” Seandainya aku ada mempunyai kekuatan ( untuk menolakmu ) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat ( tentu akan aku lakukan ) (QS Al Hud 80 ). Tamunya mengingatkannya bahwa sesungguhnya mereka adalah pembawa pesan dari Alllah dan mereka berkata ;” Para utusan (malaikat ) berkata : ” hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun diantara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatihnya azab kepada mereka ialah diwakti subuh; bukankah subuh itu sudah dekat ?”. ( QS Hud 81).
 

Ketika penentangan warga kota mencapai tingkat kebencian yang memuncak, Allah menyelamatkan Lut dengan perantaraan malaikat. Di pagi hari, kaumnya dihancurleburkan dengan bencana yang sebelumnya telah diberitahukan oleh Luth.
 

” Dan sesunguhnya mereka telah membujuknya ( agar menyerahkan ) tamunya (kepada mereka ), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Dan sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa azab yang kekal ( QS Al-Qamar 37-38).
 

Ayat yang menerangkan pengnhancuran dari kaum ini adalah sebagai berikut :
 

” Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. Maka kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik kebawah dan Kami hujani mereja dengan batu belerang yang keras . Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda ( kebesaran Kami ) bagi orang-orang yang meperhatikan tanda-tanda. Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak dijalan yang masih tetap ( dilalui manusia). ( QS Al Hijr 73-76).
 

” Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri Kaum Luth itu yang atas ke bawah ( Kami balikkan ), dan Kami hujani mereka dengan (batu belerang ) tanah yang terbakar secara bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim. (QS Hud 82-83).
 

Kemudian Kami binasakan yang lain, Dan Kami hujani mereka dengan hujan ( batu belerang) maka amat kejamlah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman, Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. ( QS Asy Syu’araa: 172-175).
 

Ketika kaum tersebut dihancurkan, hanya Lut dan pengikutnya yang hanya berjumlah tidak lebih dari “sebuah keluarga”. Adapaun istri Luth sendiri yang juga tidak percaya ,ia juga dihancurkan.
 

” Dan ( Kami juga yang telah mengutus ) Luth ( kepada kaumnya), (Ingatlah) tatkala dia berkata\ kepada mereka :” Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun ( di dunia ini ) sebelumnya?’. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu ( kepada mereka ), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan :” Usirlah mereka ( Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri”. Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan ). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu belerang), maka perhatikanlahbagaimana kesudahan orang-orang yang memperturutkan dirinya dengan dosa dan kejahaan itu.( QS Al-Araf: 80-84).
 

Demikianlah maka, Nabi Luth diselamatkan bersama dengan para pengikut dan keluarganya, namun tidak demikian halnya dengan istrinya. Sebagaimana disebutkan dalam Perjanjian Lama, ia (Luth) berindah dan menetap bersama Ibrahim. Adapun terhadap kaum yang sesat mereka dihancurkan dan tempat tinggal mereka diratakan dengan tanah.

Khamis, 28 April 2011

Kehancuran Kaum 'Ad



 KEMUSNAHAN KAUM AD (NABI HUD)

Sebahagian riwayat menyebut al-Ahqaf terletak antara Yaman dan Amman, hingga Hadramaut dan As-Syajar. Kaum Ad terkenal dengan kesombongan dan mempersekutukan Allah, menyembah berhala, seperti Shada, Shamud dan al-Hava.

    Hud menyeru kaumnya supaya beribadah kepada Allah, dengan meninggalkan semua bentuk penyembahan berhala kerana ia adalah jalan bagi menghindarkan diri daripada azab di akhirat.
Tetapi kaum Ad beriktikad berhala itu adalah sekutu Allah, malah bagi mereka berhala dapat memberi pertolongan. Mereka bukan saja tidak mahu mengikuti ajaran yang disampaikan, malah merendah dan menghina Hud.

     Bagi menghadapi mereka, Hud memperkenalkan dirinya seorang Rasul yang diutuskan Allah. Beliau juga mengatakan dakwahnya itu dengan ikhlas tanpa mempunyai tujuan lain.
Namun, pemimpin kaumnya yang kafir itu berkata: “Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan kami menganggap kamu termasuk orang yang berdusta.”

     Hud menjawab: “Wahai kaumku, tiada padaku kekurangan akal walau sedikit, tetapi aku ini utusan dari Tuhan semesta alam, aku menyampaikan amanah Tuhanku kepadamu dan aku hanya pemberi nasihat kepadamu.”
Kaum Ad yang memang bersikap keras kepala terus bersoal jawab. Namun, mereka langsung tidak menerima nasihat dan hujah yang disampaikan Hud. Mereka tidak mensyukuri nikmat Allah, malah bertuhankan hawa nafsu. Pemimpin mereka berasa keberatan untuk meninggalkan penyembahan berhala.

Kemudian mereka berkata:“Engkau belum memberi hujah yang jelas dalam dakwahmu. Kami sama sekali tidak akan meninggalkan penyembahan kepada tuhan kami, tidak akan membenarkan dan mengikuti seruanmu. Kami tahu sebahagian kami sembahan kami menimpakan keburukan kepadamu hingga engkau sakit ingatan dan mengucapkan perkataan tidak benar.”

     Seterusnya, kaum Ad berasa bosan dan marah dengan Hud, kerana sentiasa berdakwah dan menasihati mereka ke jalan yang benar. Mereka tidak mahu lagi mendengar nasihat itu, sebaliknya meneruskan penyembahan berhala.

     Kemudian Hud berkata: “Kamu semua pasti akan ditimpa kemurkaan Allah. Tunggulah bersama aku datangnya azab Allah yang akan menimpa kamu.”
Lalu mereka menjawab: “Apakah kamu datang kepada kami supaya kami hanya menyembah Allah dan meninggalkan apa yang biasa disembah bapa kami?

     Datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang benar.”
Hud berkata: “Sungguhnya sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu. Apakah kamu mahu membantah denganku mengenai nama yang kamu sertakan….tunggulah azab itu, sungguhnya aku tidak termasuk orang yang menunggu bersama kamu.”

     Mereka keras kepala dan buta mata hati. Hud menjelaskan tuhan berhala yang disembah mereka tidak lebih daripada nama yang kosong dan tiada kekuasaan, hanya patung yang tidak masuk akal untuk disembah.

     Kesombongan dan kedegilan kaum Ad itu mengundang petanda bala daripada Allah, iaitu kemarau yang panjang dengan tiada hujan selama tiga tahun. Ketika itu Hud menasihati lagi: “Berdoalah pada Tuhan, mohon ampun daripada dosa yang dilakukan, kemudian bertaubatlah pada Tuhan. Jika kamu lakukan, pasti Dia akan menurunkan hujan yang deras…”

     Selepas dilanda kemarau panjang, Allah menurunkan azab terhadap kaum Ad. Mereka dibinasakan dengan taufan yang sangat kencang, dengan semua bangunan tinggi ranap, kebun dan haiwan peliharaan mereka berselerak.

    Negeri yang didiami mereka sebelum ini subur dengan tanaman dan mewah dengan bangunan tinggi, bertukar wajah sekelip mata menjadi tandus dan kering, tiada berpenghuni lagi, semata-mata kerana tidak mengikuti ajaran Hud.

       Manakala Hud bersama pengikutnya yang beriman kepada Allah sebelum didatangkan azab itu berhijrah ke tempat lain, iaitu ke kota Makkah. Hud tinggal beberapa lama, kemudian meninggal dan dikuburkan di sana.